15 September 2025 - 19:41
Tinjauan September Berdarah Lebanon; dari Kejahatan Pager hingga Kesabaran Strategis Hizbullah pasca Syahidnya Sayyid Perlawanan

September tahun lalu di Lebanon dikenang sebagai bulan berdarah akibat kejahatan besar Israel, mulai dari ledakan pager hingga serangkaian pembunuhan para komandan senior Hizbullah yang berpuncak pada syahadah Sayyid Hasan Nasrallah.

Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- September tahun lalu di Lebanon dikenang sebagai bulan berdarah akibat kejahatan besar Israel, mulai dari ledakan pager hingga serangkaian pembunuhan para komandan senior Hizbullah yang berpuncak pada syahadah Sayyid Hasan Nasrallah.

Sejak awal Operasi Taufan al-Aqsa, Hizbullah membuka front dukungan terhadap Gaza dengan puluhan operasi harian yang membuat wilayah utara Israel kosong dari penduduk. Gagal dalam perang langsung, rezim Zionis kembali ke pola lamanya: teror dan pembunuhan. Ribuan warga Lebanon menjadi korban ledakan pager yang dilakukan secara serentak, diikuti serangan yang menargetkan para pemimpin perlawanan.

Meski kehilangan besar, termasuk syahadah Sayyid Hasan Nasrallah pada 27 September, Hizbullah tetap melanjutkan jalur perlawanan dengan apa yang disebut sebagai kesabaran strategis. Para pengamat menegaskan, pengorbanan ini justru memperkokoh persatuan rakyat, tentara, dan perlawanan, serta menunjukkan kegagalan Israel untuk mencapai tujuannya.

Seperti yang ditegaskan para analis, kekuatan Hizbullah terletak pada keyakinan dan konsistensinya, bukan pada individu. Karena itu, meski para pemimpin syahid, semangat perlawanan tetap hidup dan diyakini akan terus membawa kemenangan, sebagaimana doktrin “darah mengalahkan pedang” yang diwariskan Sayyid Hasan Nasrallah dan para syuhada lainnya.

Your Comment

You are replying to: .
captcha